Minggu, 15 September 2013

Jenis Sablon

A. Rubber
Ini adalah jenis sablon yg paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain sepenuhnya. Biasa juga di sebut sablon karet(GL). Kelebihan jenis sablon ini adalah sangat awet, bisa disetrika.


B. Pigmen
cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain. Kelemahan jenis sablon ini kurang bagus hasilnya pada bahan yang warnanya gelap, warna sablon kalah dengan bahan yang gelap sehingga hanya bagus digunakan pada warna bahan yang terang.

C. Superwhite
Sejenis pigment jg campuran dengan air, menyerap langsung ke bahan catnya. Biasanya dipakai untuk design2 yang vintage. Kalau sekali naik warnanya agak buram. SW ini menyebabkan patone warna sablonan menjadi turun jadi agak meredup. Kelebihan: dapat di gunakan pada bahan yang berwarna gelap.


D. Plastisol
cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya butuh invest yg banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar infra merah.

E. Glow in the dark
cat yg menyala saat kaos berada ditempat gelap. Bisa rubber, pigmen maupun plastisol.

Contoh hasil sablon GID :
 


F. Reflektif
cat yang akan menyala jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya. Dari 3M.

G. Discharge
cat dengan kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan.

H. Flocking

cat dengan bentuk jadi seperti beludru.


I. Foam atau cat timbul
Ada rubber, ada juga plastisol, tapi bentuk timbul keduanya berbeda.

J. Separasi
Separasi itu proses pemisahan warna disain untuk dijadiin film. Nah jenisnya ada 2 kalo ga salah. Ada yg spot color ato warna blok biasanya ini untuk disain berbentuk vektor, ada yg raster namanya process color. Disebut process color soalnya kalo pake cat plastisol warna2 yg udah dipisahin itu udah ada (udah diproses duluan, maksudnya udah ada yg jual jadinya kita ga perlu nyampur lagi), tapi bisa juga dipake buat cat rubber, tapi ga begitu bagus karena cat palstisol keunikannya adalah bisa ditumpuk pada saat masih basah jadi warnanya bisa nyampur.

K. Plastisol
Seperti yangg sudah dijelaskann diatas, separasi itu proses pisah warna sablonnya bisa pake cat apa aja, jadi bukan jenis sablon.

L. Glitter
Sablonan yang memakai tinta berupa campuran serbuk, ada yg halus ada yg kasar, makin kasar makin renggang pula jenis screen yg digunakan.


M. Foil

Sablonan dengan menggunakan bahan kertas logam, hmm kaya foil (poly) yg ada di undangan2 gitulah.

Contoh hasil sablon Foil :


N. High Density
Sablonan timbul dari jenis plastisol. Kalo dirubber disebutnya Foam (timbul busa) Kalo high density timbulnya bener2 kotak presisi sedang foam timbulnya melengkung
Sablon High Frequency tuch apa? Ha, apa pla ini bah? gw belon tau, tapi kalo dari namanya mungkin sablon dengan cat plastisol yg memakai raster2 kecil, makanya disebut high frequency abis rasternya rapat banget (plastisol bisa 55 sampe 60 pdi (dot per inch)).

O. Aspal

Salah satu jenis plastisol. Bentuk jadinya ya kaya aspal, rada2 kasar dan agak mengkilat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar